Safety Stock: Pengertian, Manfaat, dan Rumus Menghitungnya

Kesulitan menentukan jumlah stok yang perlu disiapkan untuk menghadapi situasi tak terduga? Hal ini wajar, mengingat kondisi bisnis dapat berubah sewaktu-waktu akibat faktor ekonomi maupun sosial. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penggunaan safety stock menjadi solusi yang efektif. Agar perhitungan stok tetap optimal dan sesuai kebutuhan, mari pelajari lebih lanjut definisi serta rumusnya di sini!

Pengertian Safety Stock

Safety stock pada dasarnya merupakan cadangan persediaan yang disiapkan oleh perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan kekurangan stok akibat fluktuasi permintaan yang tidak terduga.

Para pengusaha umumnya menganggap safety stock sebagai elemen krusial dalam menjaga kelancaran bisnis. Penerapan sistem ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kekosongan stok, tetapi juga mencegah potensi penyimpangan dalam pengelolaan persediaan perusahaan. Di Kitarack, kami memahami pentingnya manajemen stok yang optimal untuk bisnis Anda. Dengan sistem penyimpanan yang efisien, pengelolaan safety stock dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif.

Apa Fungsi dari Safety Stock dalam Administrasi Pergudangan?

Dalam administrasi pergudangan, safety stock berperan sebagai cadangan persediaan yang memastikan kelancaran operasional bisnis. Dengan adanya stok pengaman ini, perusahaan dapat menghindari berbagai risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian permintaan dan keterlambatan pasokan. Berikut tiga fungsi utama safety stock dalam manajemen pergudangan.

Mencegah Kehabisan Stok (Stockout)

Safety stock memastikan ketersediaan barang tetap terjaga, sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa terganggu oleh keterlambatan pasokan atau lonjakan permintaan.

Menjaga Kelancaran Operasional

Dengan adanya cadangan stok, proses produksi dan distribusi dapat berjalan tanpa hambatan, meskipun ada gangguan dalam rantai pasokan atau keterlambatan pengiriman dari pemasok.

Mengurangi Risiko Biaya Tambahan

Kehabisan stok sering kali menyebabkan perusahaan harus melakukan pembelian mendadak dengan biaya lebih tinggi. Dengan adanya safety stock, perusahaan dapat mengurangi biaya tak terduga akibat pembelian mendadak dan meningkatkan efisiensi pengelolaan stok.

Manfaat Safety Stock dalam Inventory Management

Dalam dunia bisnis dagang, memastikan ketersediaan stok menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan. Permintaan pasar yang fluktuatif, keterlambatan pasokan, hingga perubahan tren dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Maka dari itu, safety stock atau persediaan cadangan menjadi solusi strategis yang membantu bisnis tetap berjalan dengan lancar. Berikut adalah beberapa manfaat utama safety stock bagi bisnis dagang:

1. Mendapatkan Keuntungan

Dengan adanya safety stock, bisnis dapat terus melayani pelanggan tanpa mengalami keterlambatan akibat kehabisan stok. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan penjualan, menghindari kehilangan pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan keuntungan.

2. Mengantisipasi Fluktuasi Permintaan

Permintaan pasar sering kali tidak stabil dan sulit diprediksi. Safety stock membantu perusahaan tetap siap menghadapi lonjakan pesanan yang tiba-tiba, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa harus menunggu restock yang memakan waktu.

3. Memudahkan Jadwal Produksi

Bagi bisnis yang juga memiliki lini produksi, safety stock memastikan ketersediaan bahan baku yang cukup untuk menjaga kelangsungan produksi. Dengan demikian, jadwal produksi dapat berjalan sesuai rencana tanpa gangguan akibat keterlambatan pasokan. Penyimpanan yang terstruktur dengan baik menggunakan sistem rak industri dari Kitarack membantu mempercepat akses ke bahan baku saat dibutuhkan.

4. Mengantisipasi Terjadinya Perubahan Kondisi Pasar

Perubahan dalam pasar, seperti tren baru atau pergantian musim, dapat mempengaruhi permintaan barang. Safety stock memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar tanpa kendala persediaan.

5. Menentukan Inventory yang Tepat

Safety stock membantu dalam perencanaan dan manajemen inventaris yang lebih akurat. Dengan analisis yang tepat, perusahaan dapat menentukan jumlah stok yang optimal untuk menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan.

6. Memberikan Fleksibilitas yang Lebih Tinggi

Keberadaan safety stock memberikan keleluasaan bagi perusahaan dalam mengatur strategi bisnis. Misalnya, perusahaan dapat memanfaatkan stok cadangan saat ada keterlambatan pengiriman dari pemasok tanpa harus menghentikan operasional.

7. Meningkatkan Jumlah Pelanggan

Ketika bisnis mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat dan konsisten, tingkat kepuasan pelanggan pun meningkat. Hal ini berkontribusi pada loyalitas pelanggan dan potensi bertambahnya jumlah pelanggan baru melalui rekomendasi dari pelanggan yang puas.

Dengan menerapkan safety stock secara strategis, bisnis dagang dapat mengoptimalkan operasionalnya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan tetap kompetitif di tengah dinamika pasar.

Rumus Menghitung Safety Stock

Rumus Safety Stock digunakan untuk menentukan jumlah stok cadangan yang dibutuhkan agar bisnis tetap bisa beroperasi meskipun terjadi lonjakan permintaan atau keterlambatan pasokan. Berikut beberapa metode perhitungan safety stock yang umum digunakan:

Rumus Dasar Safety Stock

Rumus paling sederhana adalah:

Safety Stock=(Maksimum Lead Time×Maksimum Penggunaan)−(Rata-rata Lead Time×Rata-rata Penggunaan)

Setelah memahami cara menghitung safety stock, kini saatnya memahami bagaimana implementasi strategi ini dapat membantu bisnis berkembang lebih optimal.

Komponen dalam Rumus:

  1. Maksimum Lead Time
    • Waktu terlama yang dibutuhkan untuk mendapatkan stok baru dari pemasok.
    • Misalnya, jika biasanya barang datang dalam 5 hari tetapi terkadang bisa mencapai 8 hari, maka maksimum lead time = 8 hari.
  2. Maksimum Penggunaan
    • Jumlah barang terbanyak yang digunakan atau terjual dalam periode tertentu.
    • Contoh: Biasanya penggunaan harian 50 unit, tetapi dalam kondisi tertentu bisa mencapai 70 unit. Maka maksimum penggunaan = 70 unit per hari.
  3. Rata-rata Lead Time
    • Waktu rata-rata pengiriman atau restock barang.
    • Jika rata-rata lead time adalah 5 hari, maka rata-rata lead time = 5 hari.
  4. Rata-rata Penggunaan
    • Jumlah barang yang digunakan dalam kondisi normal.
    • Jika dalam sehari rata-rata terjual 50 unit, maka rata-rata penggunaan = 50 unit per hari.

Contoh Perhitungan

Misalkan sebuah toko memiliki data berikut:

  • Maksimum lead time: 8 hari
  • Maksimum penggunaan: 70 unit per hari
  • Rata-rata lead time: 5 hari
  • Rata-rata penggunaan: 50 unit per hari

Menggunakan rumus:

Safety Stock

=(8×70)−(5×50)

=560−250

=310 unit

Jadi, perusahaan perlu menyimpan 310 unit sebagai safety stock agar tetap dapat memenuhi permintaan pelanggan meskipun terjadi keterlambatan pengiriman atau lonjakan permintaan.

Rumus ini berguna untuk bisnis dengan permintaan dan lead time yang relatif stabil. Namun, jika permintaan dan lead time sangat fluktuatif, metode lain seperti standar deviasi atau tingkat layanan (service level) lebih direkomendasikan untuk hasil yang lebih akurat.

Secara keseluruhan, safety stock memainkan peran penting dalam menjaga kelancaran operasional bisnis, terutama dalam menghadapi ketidakpastian permintaan dan keterlambatan pasokan. Dengan perhitungan yang tepat dan sistem penyimpanan yang efisien dari Kitarack, perusahaan dapat menghindari risiko kehabisan stok, mempertahankan kepuasan pelanggan, serta mengoptimalkan efisiensi rantai pasokan. Oleh karena itu, penerapan strategi safety stock yang sesuai dengan kebutuhan bisnis akan membantu perusahaan tetap kompetitif dan mampu beradaptasi dengan perubahan pasar.

Search